Jumat, Mei 22, 2009

Diammu

Saat aku Tanya bagaimana kamu tidak pernah bicara 
Hanya senyum manismu yang selalu mewakili tiap kalimat yang aku bawakan 
Semakin aku terhanyut di buatnya
Tak pernah kalimatku serius di jawab
Hanya satu kali kau kelihatan antusias membawanya
Kamu terkesan misterius tapi aku suka
Aku tertawa jika suatu malam kalimatmu datang,walaupun sudah lelap 
Diammu adalah jawaban 
Diammu adalah senyumku
Diammu membuatku juga sakit
Hanya dengan diammu aku merasa tersiksa
Tapi akan terobati jika diammu mulai kangen, hatiku girang 
Kangen itu ternyata juga sama, walaupun bibirmu tak pernah bersuara
Tapi di hatiku terdengar keras dan itu hanya aku yang tau
Juga kamu yang tidak pernah mau bersuara
Lewat kalimat kita begitu dekat, mesra sekali
Bahkan akrab saling menatap
Berbeda jika bertemu kita seperti tidak kenal, hanya mata yang bicara
Tidak lazim tapi berkesan indah
Kekuatan itu sangat dekat, seperti jabat tangan yang mewakili perasaan