Ketika kita bertemu rasanya itu bukan pertama kalinya
Juga waktu cerita mulai mengalir begitu saja
Semacam saudara kembar yang bisa saling memahami
Lalu akhirnya kita menjadi kekasih
Melebihi kekasih priaku
Yang tak pernah setia padaku
Menghibur ketika kecewa
Berbagi
Berbagi harta
Menangis bersama tatkala temanya melondrama
Semangat yang tak habis-habisnya di kampanyekan
Di area kita
Hanya kau dan aku yang tau
Hanya kita yang bisa merasakan
Betapapun hangatnya kata-kata
Hanya kepadamu aku bisa takluk
Hanya kepadamu aku bisa kalah
Bahwa sebenarnya kau kekasih wanitaku yang selalu ada
Membawaku mempunyai nyawa
Membawa sejuta harapan yang hampir hilang oleh rasa
Oleh hati yang tak bisa menerima kenyataan
Bahwa semua kekosongan hati tak harus terpenuhi
Cita tak harus selalu sepadan
Ego kita harus sedikit mengalah
Pada kenyataan bahwa menerima dan pengorbanan
Adalah waktu yang membiasakannya
Bahwa kau kekasih wanitaku yang mau melihat aku sekarang
Tak mau menunggu hari baik untuk selalu ingin bersamaku
Bersama berjalan karna waktu tak lagi datang sama
Bahwa menunggu kekasih wanita lainya aku tak bisa
Karna kekasih wanitaku tak lagi ku temukan di lain waktu