Pada saatnya di bongkar olah tangan usil perampok nekat
Apa daya akhirnya tiba juga saatnya aku bangkit
Untuk yang kesekian kalinya
Aku penat tapi ku langkahkan juga kakiku
Aku ragu tapi tak bolehlah aku begini terus
Aku harus melangkah cepat
Sampai hari itu aku pertama kali melihat matahari
Setelah malam-malamnya aku tertidur nyenyak
Begitu indah dan harum
Selalu membuat senyum di hari-hari berikutnya
Akupun melakukan observasi sekedar penjelasan
Sulit…. Tak pernah serumit ini
Ya… aku anggap sebuah tantangan
Tiap kesempatan, lagu, buku, semua orang….
Sebanyak haripun akhirnya ku temukan dia tertawa
Setelah beberapa waktu dia tidur
Hanya sebuah suara kecil
Karna dia tak pernah mau bangun barang sekejap saja untuk melihat kehadiranku
Kamu gak pernah mau memegangku sebentar saja
Aku tak sadar kalau cintamu dalam hatiku tak bisa hilang dalam hitungan waktu
Kenapa selalu cinta begini yang tak pernah bangun…..
Tak pernah mau mencicipi manisnya strowbbery
Besok, minggu depan, tahun depan, ato…. Beabad-abad lagi
Cinta seperti itu tak akan pernah bangun
Tidak akan pernah bersambut
Hanya selalu tertata rapi
Kuat… mati…
Dan pergi lagi…
Tak pernah sama dengan cinta esok-esoknya
Pasti….